10 Rekomendasi Saham Jangka Panjang Terbaik (2022)

Rekomendasi Saham Jangka Panjang
Rekomendasi Saham Jangka Panjang

Rekomendasi Saham Jangka Panjang – Saham yg mengagumkan untuk jangka panjang merupakan saham yang memiliki fundamental baik dengan kapitalisasi pasar besar . Jika Anda merencanakan buat investasi dalam jangka panjang menggunakan hold sebuah emiten dalam waktu yg usang, maka pastikan perusahaan pilihan bukanlah adalah saham spekulasi menggunakan rasio keuangan buruk.

Seperti diketahui, emiten-emiten yang mempunyai fundamental bertenaga masih terkoreksi berdasarkan Januari tahun 2021 lalu. Tetapi dengan mulai bangkitnya perekonomian nasional sesudah terpuruk dampak Pandemi Covid-19, perpaduan saham itu pun ikut rebound.

Saham menggunakan mendasar  rupawan itu mencakup berbagai sektor mulai berdasarkan barang konsumsi, pertambangan, sampai perbankan. Berbagai perusahaan raksasa masih berada pada zona merah tetapi berpeluang semakin tinggi dalam jangka panjang.

Apalagi, dipandang menurut aspek fundamental, saham tadi kentara solid, utamanya saham komoditas. Tak cuma batu bara, sekarang harga nikel, timah juga CPO pun melonjak, yang artinya berpeluang memicu peningkatan harga saham emiten itu.

Dalam jangka panjang, investor dapat menikmati pelemahan harga saham big caps sebagai momentum memulai aksi beli. Mengingat, harga saham-saham tadi sesungguhnya cukup murah jika dinilai dari price to earing (PE) ratio atau price to book value (PBV) yg kurang menurut rata-homogen. Kendati menurut sisi teknikal sejumlah saham itu masih menunjukkan downtrend dan belum ada frekuwensi rebound.

Berikut daftar rekomendasi saham untuk jangka panjang yang layak dikoleksi investor.

10 Rekomendasi Saham Jangka Panjang Terbaik (2022) 2

UNVR

UNVR cocok untuk dipegang pada jangka waktu panjang lantaran merupakan saham sektor consumer goods terbesar di Indonesia menggunakan mendasar yg tidak tertandingi. Meskipun terdapat penurunan harga saham yg signifikan karena pandemi Covid-19, prospeknya masih indah buat puluhan tahun ke depan lantaran sudah memiliki 400 brand yang dikenal warga luas.

Performa PT Unilever Indonesia selama paruh ketiga 2021 masih indolen. Penjualan bersihnya anjlok lebih kurang 7,5% yoy ke angka Rp 30 triliun meski pada tahun 2020 buat periode sama bisa mencatat Rp 32 triliun.

Lemahnya penjualan UNVR ikut menurunkan laba bersih perseroan. Mulai Januari sampai September 2021, laba bersihnya anjlok 19% yoy ke nomor Rp. 4 triliun. Maka tidak heran bila sepanjang tahun 2021 saham UNVR mengalami musim kontraksi yg bertenaga.

Di satu sisi hal ini mungkin menjadi frekuwensi jelek bagi trader, tetapi jika investor mampu merogoh kesempatan, penurunan harga saham UNVR ini adalah kesempatan yg baik buat memperoleh laba di masa depan. Mengingat bahwasanya Unilever sudah nyaris 1 abad beroperasi di negeri ini dan telah berhasil bertahan dari banyak sekali krisis mulai menurut the great depression, krisis moneter 1997-1998 sampai the great recession 2008. 

INDF

Harga sahaam Indoffod terus mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2021. Tetapi demikian, sepertinya poly investor yang masih memberikan agama dalam perusahaan milik Salim Group ini. Alasannya, merk Indofood adalah galat satu brand paling bertenaga di tanah air, sebagai akibatnya sulit buat kehilangan pangsa pasar. Bahkan, perusahaan asli tanah air ini telah terkenal pada kancah internasional.

Dalam rentang Januari sampai September 2021, INDF sukses membukukan peningkatan laba higienis sebanyak 60% yoy ke nomor Rp 8 triliun. Sedangkan pendapatan INDF pun semakin tinggi dari 58 triliun dalam September 2020 ke angka Rp 72 triliun triliun pada September 2021. Performa INDF selama tahun ini diperkirakan meningkat. Sentimen positif yg terdapat adalah peningkatan penjualan mi instan serta bisnis agribisnis.tiga. 

TINS

Jika dicermati dari syarat keuangan perusahaan, tahun 2021 adalah tahun reboundperusahaan timah ini. Sepanjang Januari-September 2021, perusahaan berhasil membukukan laba hingga649 miliar rupiah. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan rentang bulan yg sama pada tahun 2020 yg mana ketika itu perusahaan merugi sampai 350 miliar. Menurut pemberitaan berdasarkan Kontan, ekspresi dominan ini kemungkinan akan berlanjut mengingat beberapa ahli memperkirakan kriris energi yang melanda China & India akan mereda dalam pertengahan tahun 2022 ini.

Namun sayangnya, tampaknya agama investor terhadap perusahaan tambang ini tidak sejalan dengan l;aporan keuangan perusahaan tadi. Seteah sempat mengalami kenaikan tajam dalam 2 bulan pertama, saham TINSS terus mengalami kontraksi hingga akhirnya dalam lepas 30 Desember saham perusahaan timah ini ditutup menggunakan harga 1470 per lembar.

PTBA

PT Bukit Asam Tbk mencatat performa cemerlang sepanjang Januari-September 2021. Perusahaan pertambangan batu bara kepunyaan negara tadi mencatat keuntungan higienis sebesar Rp 1,77 triliun, semakin tinggi 38,04% dibanding keuntungan higienis pada periode sama tahun sebelumnya yang cuma Rp 4,25 triliun.

Jumlah ini 2 kali lipat lebih tinggi daripada kuartal ketiga tahun 2020 kemudian. Saat itu, perusahaan hanya membukukan laba sebanyak 1,9 triliun. Seiring menggunakan kenaikan pendapatan ini, harga saham PTBA perlahan huma pula merangkak naik setelah sebelumnya mengalami kontraksi sepanjang Januari-September 2021. Dengan nilai P/E ratio hanya kurang lebih lima-6%, saham PTBA merupakan keliru satu saham dengan prospek baik di tahun 2022 ini

ADRO

ADRO merupakan perusahaan pertambangan yang sahamnya direkomendasikan buat jangka panjang karena masih merupakan emiten terdepan pada sektor mining. Prospeknya terhitung indah lantaran memiliki partnership yg kuat menggunakan importir luar negeri.

PT Adaro Energy menorehkan pertumbuhan pendapatan maupun keuntungan bersih selama enam bulan I 2021. Sesuai laporan keuangan perusahaan ini membukukan laba higienis sebesar US$525,67 juta yang artinya meningkat 160% yoy dibandingkan kuartal ketiga tahun 2020 kemudian.

Berkat torehan laporan keuangan yang mentereng, sejumlah analis merekomendasikan saham ADRO menggunakan status bullish.

ANTM

PT Aneka Tambang menorehkan pertumbuhan kinerja dalam sembilan bulan tahun 2021. Emiten yg disebut Antam tadi mencatat pendapatan higienis sebanyak Rp 26,4 triliun atau melonjak 46,8% dari pencapaian pendapatan pada periode sama tahun lalu yang cuma Rp 18 triliun.

Meningkatnya pendapatan pun meningkatkan laba bersih ANTM. Korporasi berhasil mencatat keuntungan bersih sebesar Rp 1,7 triliun. Nilai ini 100% lebih tinggi dibandingkan kuartal ketiga tahun 2020. Sama misalnya PTBA, demam isu kenaikan harga saham Antam ini pula diperkirakan akan berlanjut di tahun 2022 karena syarat pasar komoditas internasional.

AGII

Selama tahun 2021, penjualan dan laba AGII memang meningkat dampak tingginya permintaan oksigen medis ke tempat tinggal sakit. Bahkan pada september tahun 2021 ini, perusahaan berhasil mencataatkan kenaikan pendapatan sampai 31% dan labanya naik hingga 484% yoy.

Meskipun demikian, pihak manajemen AGII masih konfiden kalau kinerja AGII masih akan tetap baik di tahun 20022. Hal ini seiring dengan perbaikan ekonomi nasional sebagai akibatnya permintaan gas dalam sektor lainnya akan permanen balik seperti sebelum adanya pandemi.

BBNI

Industri perbankan adalah galat satu industri yg diperkirakan akan turut membaik sein dengan pernaikan keonomi nasional pasca pandemi. Secara garis besar , kinerja keuangan perusahaan perbankan ini membaik selama Januari hingga September 2021. Hal ini tergambar pada catatan keuntungan bersih perusahaan ini. BNI berhasil mencatat keuntungan sebanyak lima triliun rupiah tahun 2020 lalu. Tahun 2021, laba BNI meningkat sampai 9,5 triliun rupiah.

Dengan meningkatnya tren digital banking dan investasi, maka BBNI memiliki prospek jangka panjang yg rupawan lantaran selain berstatus blue chip, Bank Negara Indonesia sudah mengeluarkan produk melalui BNI Mobile Banking & BNI Sekuritas. Bersama dengan saham blue chip lainnya, BBNI adalah investasi yang aman buat dimiliki pada jangka panjang.

BBTN

Bank lainnya yg diperkirakan akan membaik seiring dengan hilangnya pandemi dari Indonesia adalah bank BTN. Pada laporan keuangan triwulan ketiga bank ini disampaikan bahwa sepanjang bulan Januari sampai September 2021, Bank BTN berhasil mendapatkan laba sebesar 1,lima triliun atau lebih kurang 35% lebih tinggi dibanding tahun 2020 kemudian.

Dengan perbaikan ekonomi Indonesia, diharapkan semakin banyak orang bernai meminjam uang ke bank dan bank pula berhasil menerima imbal output kredit yg selama pandemi terpaksa wajib ditangguhkan.

ICBP

ICBP merupakan galat satu perusahaan FMCG yg bekerja relatif baik selama pandemi. Pada kuartal ketiga tahun 2020 kemudian, perusahaan ini berhasil membukukan pendapatan hingga 4,lima triliun. Ditengah penurunan korban pandemi, perkembangan laba perusahaan ini sebagai lebih baik lagi dengan mencetak kurang lebih 6,dua triliun menjadi laba bersih selama periode Januari sampai September 2021. Tentunya menggunakan daya beli warga yg membaik selesainya pandemi covid 19 selesai, diharapkan pendapatan perusahaan ini jua terdongkrak jua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *